Abstraksi
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Juni 2017
naik sebesar 1,84 persen dari 119,12 pada bulan Mei 2017 menjadi 121,31 pada
bulan Juni 2017. Kenaikan NTN ini disebabkan indeks harga yang diterima nelayan
naik sebesar 1,75 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan turun
sebesar 0,08 persen.
Sepuluh komoditas utama yang mendorong kenaikan indeks
harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan tenggiri, ikan cakalang,
ikan kuniran, ikan swanggi, ikan layang, ikan kembung, cumi-cumi, ikan
layur/beladang, dan remis. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat
kenaikan indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan lemuru, ikan belanak,
ikan tembang, ikan peperek, ikan cucut, ikan kerapu/garopa/groper, ikan mas,
ikan tuna, ikan ekor kuning, dan kerang.
Sepuluh komoditas utama yang mendorong penurunan indeks
harga yang dibayar nelayan adalah bawang putih, cabai rawit, cabai merah,
bawang merah, telur ayam ras, sawi, ikan lemuru, cabai hijau, petai, dan ikan
pindang tongkol. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat penurunan
indeks harga yang dibayar nelayan adalah biaya listrik PLN Gol. 1, es batu,
tomat sayur, beras, kapal motor, solar, kacang panjang, jaring angkat, upah
angkut ke TPI, dan daging sapi.
Perkembangan NTN bulan Juni 2017 terhadap bulan
Desember 2016 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 4,58 persen.
Adapun perkembangan NTN bulan Juni 2017 terhadap bulan Juni 2016 (year-on-year)
mengalami kenaikan sebesar 7,66 persen.
Untuk provinsi di Pulau
Jawa, kenaikan NTN terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,84 persen, Provinsi
Jawa Barat sebesar 1,13 persen, Provinsi Banten sebesar 1,02 persen, Provinsi
D.I Yogyakarta sebesar 0,93 persen, dan Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,81
persen. Adapun satu-satunya provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah
Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,62 persen.