Abstraksi
Pada bulan Januari 2016
Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,47 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 121,56 dibanding dengan IHK Desember 2015 sebesar 120,99. Dari 8
kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertingi di
Surabaya sebesar 0,73 persen dan inflasi terendah di Probolinggo sebesar 0,42
persen. Inflasi Kota Kediri berada pada peringkat keenam setelah Surabaya,
Banyuwangi, Sumenep, Malang, dan Madiun.
Inflasi di Kota Kediri
dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok
pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan
sebesar 2,50 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
sebesar 0,39 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
sebesar 0,32 persen; kelompok Sandang sebesar 1,10 persen; dan kelompok
Kesehatan sebesar 0,08 persen. Sementara penurunan terjadi pada kelompok
pengeluaran Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,18 persen dan kelompok
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 1,06 persen.
Komoditas yang memberikan
sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Januari 2016
adalah Daging Ayam Ras, Kelapa, Bawang Putih, Telur Ayam Ras, Tarip Listrik,
Emas Perhiasan, Mobil, Bawang Merah, Tomat Sayur, dan Melon.
Komoditas yang memberikan
tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Januari 2016 adalah
Bensin, Solar, Angkutan Antar Kota, Minyak Goreng, Sawi Hijau, Kacang Panjang,
Pepaya, Bandeng/Bolu, Laptop/Notebook, dan Buncis.
Inflasi
Kota Kediri pada bulan Januari 2016 sebesar 0,47 persen dan inflasi tahun
kalender sebesar 0,47 persen sedangkan inflasi periode “year on year” (Januari
2016 – Januari 2015) mencapai 2,38 persen.