Abstraksi
Pada bulan Desember 2015 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,79 persen
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,99 dibanding dengan IHK November
2015 sebesar 120,04. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, seluruhnya mengalami
inflasi dengan inflasi tertingi di Surabaya sebesar 0,94 persen dan inflasi
terendah di Jember sebesar 0,39 persen. Inflasi Kota Kediri berada pada
peringkat keempat setelah Surabaya, Malang, dan Banyuwangi.
Inflasi di Kota Kediri
dipengaruhi oleh kenaikan maupun penurunan indeks pada beberapa kelompok
pengeluaran. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan
sebesar 3,34 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
sebesar 0,61 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,46 persen; kelompok Pendidikan,
Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,03 persen; dan kelompok Transpor, Komunikasi
dan Jasa Keuangan sebesar 0,06 persen. Sementara penurunan terjadi pada
kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,11
persen dan kelompok Sandang sebesar 0,10 persen.
Komoditas yang memberikan
sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Desember 2015
adalah Bawang Merah, Telur Ayam Ras, Daging Ayam Ras, Rokok Kretek Filter,
Cabai Merah, Kelapa, Bawang Putih, Tarip Listrik, Rokok Kretek, dan Beras.
Komoditas yang memberikan tekanan
terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada bulan Desember 2015 adalah Bahan
Bakar Rumah Tangga, Minyak Goreng, Salak, Pir, Emas Perhiasan, Bensin, Pasir,
Jagung Muda, Bayam, dan Terong Panjang.
Inflasi
Kota Kediri pada bulan Desember 2015 sebesar 0,79 persen dan inflasi tahun
kalender sebesar 1,71 persen sedangkan inflasi periode “year on year” (Desember
2015 – Desember 2014) mencapai 1,71 persen.