• Nilai Impor Jawa Timur pada bulan Mei 2021 mencapai USD 2,08 miliar atau turun sebesar 13,27 persen dibandingkan April 2021. Angka ini meningkat sebesar 64,34 persen dibandingkan Mei 2020.
• Impor nonmigas Mei 2021 mencapai USD 1,51 miliar atau turun 22,15 persen dibandingkan April 2021. Nilai impor nonmigas tersebut mengalami peningkatan sebesar 35,82 persen dibanding Mei 2020.
• Impor migas Mei 2021 sebesar USD 568,90 juta atau meningkat sebesar 24,30 persen dibanding April 2021. Dibandingkan Mei 2020, nilai tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 270,73 persen.
• Golongan barang utama impor nonmigas bulan Mei 2021 adalah golongan barang Mesin-mesin/Pesawat mekanik (HS 84) sebesar USD 142,12 juta, berikutnya golongan barang Ampas/Sisa industri makanan senilai USD 128,79 juta dan golongan barang Besi dan Baja (HS 72) sebesar USD 106,06 Juta.
• Secara kumulatif, selama Januari - Mei 2021, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 10,45 miliar atau naik sebesar 22,99 persen dibandingkan Januari - Mei 2020, yakni sebesar USD 8,50 miliar
• Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari - Mei 2021 dari Tiongkok sebesar USD 2,30 miliar (28,29 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 654,60 juta (8,04 persen) dan impor dari India sebesar USD 393,82 juta (4,84 persen). Impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 1,10 miliar (13,51 persen), sementara impor nonmigas dari Uni Eropa mencapai USD 572,38 juta (7,03 persen).
Neraca perdagangan Jawa Timur selama bulan Mei 2021 mengalami defisit sebesar USD 390,62 juta. Defisit ini disebabkan karena adanya selisih nilai perdagangan yang negatif pada sektor migas yang lebih besar dibandingkan pada sektor nonmigas yang justru memiliki selisih nilai perdagangan yang positif. Selisih nilai perdagangan pada sektor migas adalah defisit sebesar USD 443,07 juta sedangkan selisih nilai perdagangan pada sektor nonmigas mengalami surplus sebesar USD 52,45 juta.